Sunday, August 7, 2016

Kita dan media sosial

Hari ini, eh tepatnya malam ini aku kedatangan seorang kenalan. Kupikir, ada sesuatu yang penting hingga ia malam-malam datang ke rumah. Masalahnya hal ini nggak biasa.

Setelah berkelok-kelok ke sana ke mari, iapun menyampaikan maksud kedatangannnya, ingin konsultasi. Ha... ha.... Istilahnya keren amat. Tapi begitulah.

Iapun mulai bercerita. Ia merasa gerah mendapat komplain dari rekan rekannya karena HP nya jadul. Ia tidak punya WA, tidak punya BBM apalagi akun facebook. Beberapa temannya komplain karena kesulitan terkoneksi dengannya. Sementara, ia ragu untuk ikut ikutan bersosmed. Menurutnya sosmed hanya akan membuatnya terjebak pada masalah sosial. Disinilah masalahnya. Ia bimbang. Ia membutuhkan pencerahan.

Speachless. Tapi itulah fakta. Di era seheboh ini eh masih ada yang sebegitu lugunya. Huru hara yang mengheboh sebagai dampak negatif dari media sosial memang tak bisa dipungkiri. Ini juga fakta. Tetapi menurutku, itu bukan masalah buruknya akun media sosial melainkan kesalahan penggunanya. Lebih tepatnya ke tidak arifan sang pengguna. Jadi sepanjang kita mempergunakan akun kita dengan bijak, inshaallah kita tak akan terjebak dalam huru hara itu.

Jadi keinget  sebuah video yang mengakibatkan huru hara di dunia maya. Pasalnya apa yang diucapkan pembuat video itu menyinggung banyak orang. Tak ayal lagi mereka yang merasa tersinggung menyerang sang pembuat video dengan video balasan. Kata kata kotor, saling menghina, saling merendahkan mewarnai video mereka.

Mengapa begitu? Salahkah media sosialnya? Bukan. Kesalahannya ada pada si pengguna. Memang setiap orang boleh memikirkan apa saja. Boleh juga mengungkapkan apa yang ia pikirkan. Tetapi ketika mereka mengungkapkannya melalui akun media sosial, itu artinya mereka harus siap menerima respon dari orang lain. Bukankah setiap orang berhak memberikan tanggapan atas apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat.

Itu sebabnya kita harus berhati-hati dalam mengungkapkan apa yang kita pikirkan di media sosial. 

Thursday, July 28, 2016

Galau Itu....

Galau itu ketika hati ini merasa kosong. Kadang kadang gelisah. Kadang-kadang gerah. Kadang kadag kecewa. Kadang kadang sedih. Kadang kadang senang. Semua itu silih berganti. Sebentar datang sebentar hilang. Perasaan yang berubah ubah dengan sangat cepat. Tak ada sebab.

Seperti berjalan di jalanan sempit yang licin. Harus berhati hati karena setiap saat bisa tergelincir. Diam, awas danwaspada. Kurangi banyak bicara. Batasi pandangan. Batasi pendengaran. Focus. Pegang erat erat buhulNya.

Berharap semua berlalu dengan aman

Monday, December 31, 2012

Bagaimanapun, terimakasih Ami



Blog ini sudah mangkrak untuk jangka waktu yang cukup lama. Beberapa waktu yang lalu tampilannya kacau. Salah pilih template. Pengennya keren tapi malah kacau balau. Sudah minta dibetulin ami segala. Jadi cantik sih, tapi tetap saja bingung postingnya. Klik... klik dan klik akhirnya jadilah seperti saat ini. Lumayan... lumayan. Untuk uji coba pos cerita foto aja deh.