Saturday, May 12, 2007

MENULISLAH

Ketika kita masih kecil, pelajaran pertama yang kita peroleh dari orang tua kita adalah berkomunikasi dengan orang lain. Saat lapar, kita menangis. Artinya kita ingin memberitahu kepada orang lain tentang apa yang kita rasakan. Saat mulai belajar berbicara, kita mencoba menyampaikan apa yang kita rasakan, kita inginkan dan kita tolak melalui bahasa yang kita kuasai. Bila orang lain memahami apa yang kita maksud, berarti kita dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Menulis, adalah salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilakukan agar orang lain mengetahui apa yang kita rasakan dan yang kita pikirkan. Mengapa harus begitu? Karena pada dasarnya setiap orang ingin diakui keberadaannya oleh orang lain. Karena setiap individu itu unik dan kita ingin orang lain menerima keunikan kita sebagaimana mereka juga ingin diterima keunikannya.

Bagi sementara orang menyampaikan perasaan atau pikiran dalam bentuk tulisan lebih mudah dari pada harus mengungkapkannya dengan kata-kata. Dengan menulis kita dapat mengekspresikan diri tanpa dibatasi oleh waktu dan keadaan serta tidak perlu melibatkan orang lain secara langsung. Selain itu, karena menulis merupakan sebuah proses yang tidak serta merta, maka keterlibatan mental saat merampungkan sebuah tulisan biasanya lebih intens. Saat menulis sekaligus kita merenung, berpikir, menganalisa, mengklasifikasi dan melakukan identifikasi dengan baik. Apa yang ingin kita tuangkan dalam bentuk tulisan biasanya lebih runtut dan terarah karena kita mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mengedit hal-hal yang kita rasa tidak layak disampaikan dan diketahui orang lain.

Tetapi, justru karena berkomunikasi dalam bahasa tulis merupakan suatu proses yang bisa jadi sangat panjang , maka seringkali orang malas menulis. Setiap kali ada inspirasi atau lintasan pikiran yang menurutnya layak dituangkan dalam bentuk tulisan, orang akan melakukan proses pematangan. Ini adalah pekerjaan mental. Selama proses pematangan ide, banyak hal yang mungkin bisa terjadi. Mungkin munculnya ide baru. Ide yang lama belum sempat ditulis (karena masih dalam proses pematangan) sudah muncul ide baru. Proses pematanganpun akan tumpang tindih. Bisa-bisa ide lama tidak tuntas dan tidak akan pernah menjadi tulisan. Bila itu berkelanjutan, penulis tidak memiliki kemampuan mempertahankan ide, ditunjang dengan kurangnya disiplin dalam memanage diri maka tulisanpun tidak akan pernah dilahirkan.

Bagaimana kita dapat membuat tulisan? Menulis! Menulis adalah solusi tepat untuk mewujudkan impian melahirkan tulisan alias menjadi seorang penulis. Tidak usah menunggu ide bagus muncul untuk memulai menulis. Juga tidak usah bertele-tele dengan proses pematangan. Tidak usah diendapkan. Setiap kali ada keinginan menulis, menulis saja. Tulis apa saja yang terlintas dalam benak kita. Tidak usah berpikir apakah orang bisa memahami tulisan kita atau tidak. Yang penting menulis. Begitu merasakan sesuatu atau memikirkan sesuatu, ambil pensil dan kertas, lalu ..... menulis.

Menulis dengan cara seperti ini akan menghemat energi. Saat-saat kita ingin menulis adalah saat-saat dimana seluruh potensi kita terpusat. Pada saat seperti itu kalimat demi kalimat akan muncul dengan sendirinya. Seringkali kita tidak perlu menguras tenaga mencari kata-kata yang tepat untuk ditulis karena kata-kata itu sudah ada dan kita tinggal menuangkannya. Ibarat membawa beban, beban kita sangat ringan. Kita tidak perlu mengeluarkan banyak energi.

Mungkin saat itu tulisan kita tidak selesai. Energi yang semula penuh menurun drastis sebelum tulisan mencapai finish. No Problem. Energi habis? Berhenti! Mau melakukan aktifitas lain? Juga tidak masalah. Tinggalkan saja tulisan itu apa adanya. Suatu saat bila kita kembali baca tulisan itu dan kita punya ide baru untuk melanjutkannya, kita lanjutkan. Kalau bisa sampai finish syukur. Kalau tidak, tidak apa-apa. Nyantai aja.

Menulis adalah sebuah ketrampilan. Ia termasuk salah satu dari empat ketrampilan berbahasa yaitu: Membaca, mendengar, menulis dan berbicara. Karena sebuah ketrampilan, maka menulis perlu dilatihkan. Semakin sering kita menulis, semakin terasah ketrampilan menulis kita, semakin banyak produk tulisan yang kita hasilkan dan semakin besar peluang kita untuk menjadi seorang penulis.

Karenanya, Menulislah!!

No comments:

Post a Comment