
Konon, Amir, Andreas dan Roni adalah tiga orang anak yang lahir di tanggal yang sama, hari yang sama, jam yang sama, menit yang sama dan detik yang sama enambelas tahun yang lalu. Dalam setiap harinya, mereka mendapatkan jatah waktu yang sama dari sang pencipta yaitu duapuluh empat jam, nggak kurang nggak lebih. So, sampai hari ini, mereka bertiga telah melewatkan waktu yang sama persis. Tapi faktanya man, mereka posisi mereka bertiga dalam hidup ini, hari ini bisa berbeda sama sekali.
Si Amir, duduk di bangku kelas XI sebuah SMU yang hari ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade sains tingkat nasional. Beberapa waktu yang lalu ia sudah berhasil lolos di tingkat provinsi. Si Andreas juga duduk di bangku kelas XI sebuah SMU. Tetapi ia adalah siswa yang cukup saja. Artinya cukup dalam prestasi. Nggak lebih dan nggak kurang. Nilainya pas sesuai KKM. Sedangkan Roni lain lagi. Tahun ini ia harus pindah sekolah karena dinyatakan tinggal kelas dari SMUnya semula. Dibandingkan dengan Amir dan Andreas Roni berada satu tingkat di bawah mereka.
Gimana bisa begitu ya? Betulkah perbedaan diantara keduanya hanya disebabkan karena perbedaan kecerdasan saja? Tentu saja tidak donk. Salah satu faktor yang membuat mereka berbeda adalah perbedaan mereka dalam memperlakukan waktu yang mereka miliki.
Kalian mungkin pernah ya di suatu ketika ngerasa nge-blank. Nggak tahu mau berbuat apa. Ngerasa aman-aman saja alias nggak punya tugas dan tanggungan yang harus dikerjakan. Maka kalian jadi mencari-cari kegiatan apa yang bisa kalian lakukan untuk menghabiskan waktu luang kalian. Kegiatan apa yang kalian pilih? Nonton TV? Cangkrukan atau sejenisnya?
Dalam hidup ini kalian memang tidak dituntut untuk mempertanggungjawabkan penggunaan waktu luang kalian. Kalian diberi kebebasan sebebas-bebasnya untuk menggunakan waktu yang kalian miliki. Mau digunakan buat belajar boleh, digunakan buat nonton TV sepanjang waktu boleh, digunakan buat cangkrukan boleh, digunakan buat nge-game boleh bahkan tidak digunakan buat apa-apa juga boleh. Kalianlah yang memutuskan untuk apa waktu yang sudah menjadi jatah kalian. Tetapi sudah pasti setiap kalian akan mendapatkan hasil yang berbeda sesuai dengan bagaimana kalian menggunakan waktu kalian.
Mungkin ada diantara kalian yang sebetulnya sudah tahu bahwa memanfaatkan waktu luang itu sangat penting, tapi sering kali merasa kesulitan memilih kegiatan yang bermanfaat. Kalian sering terjebak pada kondisi “mau ngapain nih”. Bila itu yang kalian alami mungkin kalian bisa memanfaatkan apa yang disebut mind map atau mind maping.
Mind itu artinya pikiran. Map itu artinya peta. Jadi mind map bisa diartikan sebagai peta pikiran. Sedangkan mind maping bisa diartikan sebagai usaha untuk memetakan pikiran kita. Dengan memetakan apa yang kita pikirkan kita akan mengenal apa yang ingin kita lakukan dan bagaimana cara kita untuk mencapai apa yang kita inginkan itu.
Seperti apa mind maping itu. Coba kalian simak dan ikuti penjelasan berikut ini, siapa tahu bermanfaat bagi kalian!
Mind map adalah gambaran tentang apa yang kita pikirkan. Apa keinginan kita, bagaimana cara kita mencapai keinginan itu dan pilihan-pilihan yang bisa kita ambil. Karena semua itu berhubungan dengan kita maka kita sendiri yang harus membuatnya. Untuk keinginan yang sama, bisa jadi akan berbeda bila si pembuat mind map itu orang yang berbeda.
Penasaran ya? Kalian bisa mencoba membuat mind map dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
a. Pertama, siapkan kertas dan pensil. Bila kamu menggunakan pensil warna lebih bagus.
b. Kedua, tuliskan keinginanmu di tengah-tengah kertas itu. Tulis dengan font yang besar dan mencolok. Keinginan itu misalnya: LULUS DENGAN NILAI MEMUASKAN Selanjutnya, lingkari keinginanmu itu.
c. Ketiga, berpikirlah sejenak. Kemudian tanyakan pada dirimu sendiri tentang apa yang bisa kamu lakukan/ kerjakan untuk mencapai keinginanmu itu. Tentu ada beberapa kegiatan/ aktifitas yang bisa kamu lakukan untuk mencapai keinginan itu. Misalnya kegiatan yang kamu pikirkan itu adalah (1) belajar tiga jam sehari, (2) kurangi nonton tv, (3) ikut les mapel, (4) melengkapi buku penunjang, (5) ikut kursus bahasa inggris online dan lain sebagainya.
d. Keempat, tuliskan semua kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk mencapai keingiinan itu di sekeliling keinginanmu. Lingkari setiap kegiatan yang kamu pilih dan hubungkan antara keinginanmu dan kegiatan yang kamu pilih dengan garis-garis, sehingga gambarmu menjadi lebih berwarna.
e. Kelima, pikirkan lagi kemungkinan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatanmu menjadi kegiatan-kegiatan lanjutan. Misalnya untuk kegiatan kurangi nonton tv, menjadi kegiatan-kegiatan lanjutan: nonton OVJ saja. Untuk kegiatan ikut les mapel dikembangkan menjadi mencari informasi dan mendaftar minggu ini. Begitu seterusnya. Bila ada yang masih bisa dikembangkan, kembangkan sampai kegiatan yang paling operasional (bisa dijalankan). Pelajari garis-garis yang menghubungkannya. Bisa jadi garis itu berasal dari satu kegiatan yang sama. Untuk lebih jelasnya lihat contoh!(diatas).
f. Keenam, setelah mind mapmu selesai kamu buat, sekarang kamu perhatikan dan pelajari baik-baik. Hayati langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencapai keinginanmu tersebut. Mungkin kamu perlu menyempurnakannya, mengganti langkah-langkah yang menurutmu lebih baik atau menambahkan langkah-langkah baru. Kamu mempunyai waktu dan kesempatan untuk menyempurnakan mind mapmu. Setelah kamu yakin bahwa mind mapmu yang terbaik, segera buat jadwal kegiatan harianmu sesuai dengan mind map yang sudah kamu buat. Buat skala prioritas dan tandai langkah-langkah yang harus segera kamu kerjakan.
Dengan mind map dan kegiatan harian yang ada di tangan, waktu kalian akan efektif dan kalian tidak akan pernah lost activity lagi. Selamat mencoba!.
No comments:
Post a Comment