Demi ibu aku tinggalkan semuanya. Pernyataan itu disampaikan oleh Tiara Lestari saat diwawancarai kapanlagi.com. Wawancara ini diposting tanggal 01 Mei 2006. Pernyataan Tiara dalam wawancara tersebut diungkapkan untuk menjawab mengapa Tiara Lestari memutuskan pulang ke Indonesia dan meninggalkan kariernya yang tengah mencapai puncak.
Semua orang tahu siapa Tiara Lestari. Model asli Solo yang pernah mengegerkan dunia karena pose bugilnya di media massa dunia. Yang menarik untuk disimak dari keputusan Tiara lestari tersebut adalah alasannya mengapa ia meninggalkan kehidupan gemerlap. Ibunya!. Tiara mengatakan: Ternyata materi tidak membuat ibu bahagia. Konon ibu Tiara Lestari schok ketika melihat pose anaknya di berbagai media massa. Ibu Tiara Lestari kecewa dengan apa yang dilakukan anaknya meski untuk itu ia mendapat limpahan harta. Kekecewaan ibunya itulah yang membuat langkah Tiara Lestari berhenti. Ia merelakan semua yang ia peroleh dengan kerja keras demi untuk mendapatkan restu ibunya.
Perempuan seperti apa ibu Tiara Lestari sehingga mampu membuat Tiara Lestari mengambil keputusan yang pasti sangat berat. Di jaman seperti ini, di saat kebutuhan menghimpit dan materi menjadi kiblat tentu bukanlah hal yang ringan untuk mengambil sebuah keputusan meninggalkan peluang mendapatkan materi. Tetapi ibu Tiara Lestari begitu kukuh mementingkan nilai-nilai moral dari pada limpahan materi. Seperti itulah yang ditangkap Tiara Lestari dari sikap ibunya.
Ibu Tiara Lestari tentu bukanlah perempuan biasa. Mungkin ibu Tiara Lestari adalah satu diantara sekian perempuan Indonesia yang mampu menterjemahkan emansipasi ala RA Kartini. Tugas utama perempuan adalah menjadi benteng moral bagi generasi yang dilahirkannya. Perempuan memang bukan makhluk lemah. Ia diciptakan Tuhan dengan kekuatan dibalik kelembutannya. Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa ibu adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Diantara pelajaran yang harus diberikan oleh seorang ibu kepada anak-anaknya adalah keteladannya menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Tugas ini jauh lebih penting dari tugas perempuan yang lain, karena berdampak pada martabat sebuah bangsa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang sangat terkenal yaitu: Wanita adalah tiang negara. Apabila dia baik maka baiklah negara itu. Dan apabila ia buruk maka buruklah negara itu.
Emansipasi yang dipelopori oleh RA Kartini pada dasarnya adalah usaha pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan dalam arti mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri perempuan.
No comments:
Post a Comment